Sumber: i.guim.co.uk
Tak hanya di Indonesia, ternyata beberapa negara Eropa juga sedang bekerja keras untuk mengakomodasi dan mengatasi volume lalu lintas mereka saat ini. Banyaknya jalanan yang sempit, bergelombang, kuno, dan tidak benar-benar ditata dengan efisien menjadi salah satu penyebabnya.
Masing-masing dari kota besar ini mempunyai cara yang berbeda-beda untuk mengatasi hal tersebut. London dengan sistem congestion charging dan Hamburg yang akan secara aktif melarang penggunaan mobil mulai tahun 2030-an. Sementara itu, kota mode, Milan, Italia, menerapkan pendekatan yang cukup unik dan berbeda untuk masalah kepadatan lalu lintas ini.
Daripada memaksa orang yang mengendarai mobil ke kota untuk membayar, pemerintah kota Milan membuat sebuah program untuk membayar orang-orang yang tetap memarkir mobilnya di rumah! Program ini mereka namakan "Park Your Car and Go Public!".
Bekerjasama dengan Departemen Transportasi Umum, agen asuransi Unipol dan Octo Telematics, program ini bekerja dengan cara memasang piranti sistem telematika pada mobil-mobil pelanggan Unipol. Dari data yang ada, para petugas dapat mengetahui seberapa sering sebuah mobil yang tetap diparkir di rumah dan akan menghadiahi si pemilik mobil sejumlah uang. Waktu parkir yang dihitung adalah mulai pukul 7:30 pagi hingga 7:30 malam.
Jumlah uang yang diberikan memang tak besar, hanya 1,50 euro (sekitar 24 ribu rupiah) per harinya. Tetapi program ini sudah mencakup fasilitas lain seperti tiket angkutan umum gratis yang dikonfirmasi via sms. Kampanye ini, menurut Octo Telematics, makin membuktikan pentingnya keberadaan teknologi connected cars.
0 komentar:
Posting Komentar