Pompa untuk cairan dalam di mobil Anda adalah salah satu komponen yang relatif tak banyak dirubah baik dari segi desain maupun fungsinya. Mempunyai banyak kesamaan fungsional dari konsep aslinya, yaitu melakukan pekerjaan penting, menjaga temperatur mesin mobil tetap dingin.
Fungsi pompa adalah menjaga sirkulasi cairan pendingin (coolant) dalam mesin dan radiator tetap stabil. Coolant harus selalu diedarkan untuk mendinginkan panas yang terkumpul pada mesin. Cairan coolant ini mengalir dari mesin ke radiator. Udara yang masuk juga ikut membantu proses pendinginan cairan ini sebelum masuk kembali ke mesin.
Prinsip dasar pompa dalam beroperasi adalah, mesin menggerakkan dayung (impeller) dengan menggunakan sebuah belt drive. Impeller yang berputar tersebut mendorong coolant, menyebabkannya menyebar ke seluruh area dari sistem pendingin. Konsep cara kerja ini masih tetap digunakan sampai saat ini.
Saat pompa mengalami kebocoran, sisa tetesan coolant akan terlihat di bawah bagian depan mobil. Bau yang bagai pencampuran manis dan asam yang tercium di area ini juga bisa menjadi pertanda awal kebocoran atau kerusakan pada pompa.
Langkah terbaik untuk menghindari kerusakan pada sistem pendingin adalah dengan sering memonitor suhu mesin saat Anda mengemudi. Daripada mengandalkan lampu indikator, mempunyai standar ukuran yang Anda jaga sendiri juga lebih baik untuk diterapkan, agar mengetahui suhu mesin yang sebenarnya. Gantilah cairan coolant setidaknya setiap 2 tahun sekali dan mencampurnya dengan air menggunakan rasio 50/50. Periksa juga kondisi keseluruhan sistem ini 1 kali setiap tahunnya.
0 komentar:
Posting Komentar